Category makanan dan gizi
Lindungi Jantung Dengan Strawberi
Serangan jantung masih menjadi juara penyebab kematian di seluruh dunia. Terjadi mendadak dan bisa mematikan dalam hitungan menit. Sebuah survei mengungkap, penyakit ini menjadi penyebab utama kematian sejumlah orang muda di bawah usia 40 tahun.
Ada banyak cara bisa Anda lakukan untuk mencegahnya. Selain menerapkan pola hidup sehat, rutin mengonsumsi stroberi setiap hari bisa menurunkan risiko terserang penyakit ini. Stroberi dipercaya memiliki kemampuan memperbaiki elastisitas pembuluh darah.
Tim University of Oklahoma melakukan penelitian terhadap sejumlah pasien dengan sindrom metabolik, sebuah kumpulan gejala penyakit jantung seperti obesitas, dan kadar kolesterol tinggi. Mereka diminta mengasup stroberi secara rutin setiap hari.
Di balik manfaatnya terhadap kesehatan, nutrisi yang terkandung dalam stroberi juga membantu menciptakan kulit lebih muda dan cantik. Satu cangkir stroberi bisa memenuhi kebutuhan vitamin A pada tubuh hingga 130 persen.
Antioksidan tinggi pada stroberi juga meningkatkan produksi serat kolagen yang membantu menjaga kulit tetap halus dan kencang. Sementara vitamin C yang terkandung dalam buah ini juga dipercaya mampu mengurangi garis-garis halus, serta mampu melembabkan kulit sehingga kulit senantiasa kencang dan elastis.
Stroberi juga dapat menurunkan risiko kanker dengan menghambat perkembangan sel-sel kanker ganas. Dalam sebuah penelitian, orang yang rutin mengonsumsi stroberi tiga kali lebih rendah terserang penyakit kanker.
Tapi sebelum memulai kebiasaan mengonsumsi stroberi secara rutin, ada baiknya memahami efek samping dari stroberi, terutama bagi penderita alergi, gastritis, gastroduodenitis dan gangguan perut lainnya.
Efek Buruk Stroberi
Stroberi adalah buah yang menggoda selera. Dijadikan hidangan apapun, tetap bisa menarik perhatian selera Anda. Tapi, tahukah Anda, bahwa Stroberi ternyata cukup berbahaya jika dikonsumsi oleh Anda yang memilki sejumlah gangguan kesehatan? Seperti, alergi, gastritis, gastroduodenitis dan gangguan perut lainnya.
Stroberi bisa menjadi membahayakan bisa dikonsumsi penderita:
Gangguan perut
Buah segar ini dapat menyebabkan orang-orang yang menderita penyakit gangguan pada perut bisa menyebabkan iritasi mukosa serius. Yang berbahaya adalah biji stroberi yang menutupi seluruh permukaan buah. Meski tampak menarik biji-biji ini mampu mengakibatkan gangguan pada saluran cerna Anda.
Pegal Linu (encok) dan Hipertensi
Ada juga keyakinan bahwa stroberi tidak diterima tubuh penderita pegal linu alias encok. Sementara bagi mereka yang menderita hipertensi juga pantang mengonsumsi buah merah ini. Para petugas medis pun telah menganjurkan untuk berhati-hati mengonsumsi stroberi, karena ada zat jahat pada biji stroberi yang dapat menekan kerja ginjal.
Alergi
Stroberi yang hanya dilarang bagi orang-orang yang sangat alergi, karena struktur pori berry bisa menyebabkan alergi yang sangat kuat.
Mengapa Strawberry Berbahaya?
Bagi Anda yang tidak memiliki keluhan kesehatan di atas, sebaiknya juga perlu berhati-hati ketika makan buah ini. Dari luar, buah ini tampak cukup bersih, tapi pada saat yang sama bisa jadi mengandung parasit berbahaya. Pada saat petani stroberi menambahkan pupuk organik di situlah tempat bersarangnya parasit.
Anda tidak dapat menyingkirkan parasit hanya dengan membilas buah dengan air. Yang harus Anda lakukan untuk menghilangkan parasit berbahaya itu adalah dengan proses khusus, yakni dengan ozonizer. Pengolahan stroberi dengan ozon tidak ada salahnya karena sifat-sifat baik dari stroberi masih bisa diperoleh. Dengan sistem ini bahaya kesehatan bisa diminimalisir.
Kekurangan Cairan Pada Lansia
Manusia perlu minum untuk mengganti cairan tubuh yang hilang setelah melakukan aktivitas. Air sangat besar artinya bagi tubuh kita, karena air membantu menjalankan fungsi tubuh, mencegah timbulnya berbagai penyakit di saluran kemih seperti kencing batu, batu ginjal, dll. Air juga sebagai pelumas bagi fungsi tulang dan sendi. Manfaat lain dari minum air putih adalah mencegah sembelit karena untuk mengolah makanan dalam usus sangat dibutuhkan air, tentu saja tanpa air yang cukup kerja usus tidak dapat maksimal dan timbullah sembelit.
Air mineral atau air putih lebih baik daripada kopi, teh kental, softdrink, alkohol, es, maupun sirup dan dianjurkan minimal kita minum air putih 1.5 sampai dengan 2 liter/hari. Minuman seperti kopi, teh kental, softdrink, alkohol, es, maupun sirup bahkan tidak baik untuk kesehatan dan harus dihindari terutama bagi para lansia yang mempunyai penyakit-penyakit tertentu seperti kencing manis, darah tinggi, obesitas, dan jantung.
Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Cairan Pada Lansia
- Berat badan (lemak tubuh) cenderung meningkat dengan bertambahnya usia, sedangkan sel-sel lemak mengandung sedikit air, sehingga komposisi air dalam tubuh lansia kurang dari manusia dewasa yang lebih muda atau anak-anak dan bayi.
- Fungsi ginjal menurun dengan bertambahnya usia. Terjadi penurunan kemampuan untuk memekatkan urine, mengakibatkan kehilangan air yang lebih tinggi.
- Terdapat penurunan asam lambung, yang dapat mempengaruhi individu untuk mentoleransi makanan-makanan tertentu. Lansia terutama rentan terhadap konstipasi karena penurunan pergerakan usus. Masukan cairan yang terbatas, pantangan diet, dan penurunan aktivitas fisik dapat menunjang perkembangan konstipasi. Penggunaan laksatif yang berlebihan atau tidak tepat dapat mengarah pada masalah diare.
- Lansia mempunyai pusat haus yang kurang sensitif dan mungkin mempunyai masalah dalam mendapatkan cairan (misalnya gangguan dalam berjalan) atau mengungkapkan keinginan untuk minum (misalnya penderita stroke).
Kekurangan Cairan Pada Lansia
Masalah cairan yang lebih sering dialami lansia adalah kekurangan cairan tubuh, hal ini berhubungan dengan berbagai perubahan-perubahan yang dialami lansia, diantaranya adalah peningkatan jumlah lemak pada lansia, penurunan fungsi ginjal untuk memekatkan urin dan penurunan rasa haus.
Tanda-tanda utama kekurangan cairan pada lansia antara lain :
- Terjadi peningkatan suhu tubuh
- Dapat terjadi peningkatan frekuensi pernafasan dan kedalaman pernafasan (normal : 14 – 20 x/menit)
- Peningkatan frekwensi denyut nadi (normal : 60-100 x/mnt), nadi lemah, halus.
- Tekanan darah menurun.
- Terjadi penurunan jumlah urine
Jika terjadi kekurangan cairan juga akan nampak perubahan fisik pada lansia, antara lain sebagai berikut :
- Kulit kering dan agak kemerahan.
- Lidah kering dan kasar.
- Mata cekung.
- Penurunan berat badan yang terjadi secara tiba-tiba atau drastis.
- Turgor kulit menurun.
Selain perubahan yang nampak pada fisik, akibat kekurangan cairan yang dialami oleh seorang lansia bisa mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
- Penurunan kesadaran
- Gelisah
- Lemah
- Pusing
- Tidak nafsu makan
- Mual dan muntah
- Kehausan (pada lanjut usia kurang signifikan)
Kelebihan Cairan Pada Lansia
Selain masalah kekurangan cairan, seorang lanjut usia juga bisa mengalami kelebihan cairan, hal ini bisa berakibat buruk bagi kesehatannya.
Berbeda atau berlawanan dengan kekurangan cairan, tanda-tanda kelebihan cairan pada lansia antara lain :
- Terjadi penurunan suhu tubuh.
- Dapat terjadi sesak nafas.
- Denyut nadi teraba kuat dan frekuensinya meningkat.
- Tekanan darah meningkat.
- Peningkatan jumlah urine (jika ginjal masih baik).
Juga akan nampak pada perubahan fisik pada lansia, antara lain :
- Turgor kulit meningkat
- Edema
- Peningkatan berat badan secara tiba-tiba
- Kulit lembab
Selain perubahan yang nampak pada fisik, akibat kelebihan cairan yang dialami oleh seorang lansia bisa mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
- Pusing
- Anoreksia atau tidak nafsu makan
- Mual muntah